JAKARTA, KOMPAS.com —
Forum Advokat Pengawal Konstitusi (Faksi) akan melaporkan Komisaris
Jenderal Budi Gunawan kepada Divisi Propam Polri, Kamis (29/1/2015)
siang. Budi dilaporkan atas sangkaan berafiliasi dengan partai politik,
PDI Perjuangan.
Salah satu anggota Faksi, Petrus Selestinus, menjelaskan, pihaknya
memiliki bukti-bukti terkait dugaan pelanggaran Peraturan Disiplin Polri
dan Kode Etik Profesi yang dilakukan Budi Gunawan.
"Aktivitas Komjen Budi Gunawan dalam tim sukses capres dan cawapres
Jokowi-JK, apalagi dia terlibat penyusunan visi dan misi pasangan itu di
bidang pertahanan dan keamanan," ujar Petrus kepada Kompas.com, Kamis siang.
Para advokat juga akan meminta Divisi Propam untuk menelusuri kabar
aliran dana dari Budi ke salah satu politisi PDI Perjuangan, Trimedya
Panjaitan. Petrus heran mengapa Provos Polri tidak menelusuri kabar
tersebut, padahal kabar itu telah dikupas habis-habisan oleh media
massa.
Jika benar, kata dia, aktivitas Budi itu adalah salah satu bentuk
politik praktis yang bertentangan dengan Pasal 28 UU Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara RI.
"Kami berharap Provos atau Irwasum dapat menyelidiki atau
mengklarifikasi laporan kami. Salah satunya bisa dengan memanggil
petinggi PDI-P untuk mengorek, sejauh mana keterlibatan BG dalam politik
praktis," ujar dia.
Sebelum melaporkan ke Provos, Petrus dan kawan-kawan dijadwalkan
bertemu Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti. Mereka akan
menyampaikan bukti-bukti tersebut di depan pelaksana jabatan kepala
Polri sementara itu.
Trimedya sempat mengakui bahwa Budi terlibat dalam menyusun visi dan misi Jokowi dalam bidang pertahanan dan keamanan. (Baca: Politisi PDI-P Sebut Budi Gunawan Ikut Susun Visi Misi Hankam)
"Jokowi pasti kenal karena dalam aktivitas
partai, misalnya ultah Bu Mega, Lebaran ini. Dia (Budi Gunawan) secara
emosional ada keterikatan, termasuk waktu susun visi misi dalam hankam,
beliau dilibatkan," kata Trimedya.
Partai politik terus mendesak Presiden Joko Widodo segera melantik Budi sebagai kepala Polri. Di sisi lain, publik juga
memberi dukungan kepada Presiden untuk tidak melantik tersangka kasus
korupsi tersebut. Parpol pendukung Jokowi dikritik. (Baca: #RakyatDukungJokowi Ramai di Twitter, "Meme" Tolak Budi Gunawan Beredar)
0 komentar:
Posting Komentar